Senin, 25 Mei 2015

Service, Ganti Oli Mesin + Packing Carter

Kemarin hari Senin tanggal 25 Mei 2015 saya bawa Forsa GLX ke bengkel lagi untuk service + ganti oli dan packing carter mesin. Alasannya, karena tenaga mesin ngedrop, suka mati-mati mesin stationer (idle) dan RPM naik turun serta ada oli netes dari carter.

Biaya:
Ganti Oli Mesin mobil merk Shell Helix 4 litre, harga: Rp. 140.000,-. Pad sealer Carter Mesin Suzuki Forsa & ongkos pasang. Total biaya service, bongkar karter, plus ganti oli habis Rp.190.000,-
Untuk masalah tenaga ngedrop sepertinya karena karburator sudah lama tidak diservis jadi kotor.

Saat dibawa pulang rasanya kondisi mesin mobil sudah kembali prima. Tapi setelah sampai dirumah dicek masih ada rembesan oli. Entah itu hanya sisa oli sebelumnya atau karena pemasangannya yang kurang rapat. Semoga saja tidak bocor yang bisa membuat oli cepat habis. Semoga kondisi mobil Suzuki Forsa GLX saya tetap sehat mengingat sebentar lagi memasuki bulan Romadhon dan menjelang hari raya Idul Fitri.

*Update: ternyata oli mesin masih menetes.

Kamis, 07 Mei 2015

Ganti Tape Mobil Lama dengan DVD Baru

Mengganti Tape Mobil Suzuki Forsa yang Rusak

Ketika saya mendapatkan mobil bekas Suzuki Forsa, tape mobilnya sudah dalam keadaan rusak dan radio juga tidak berfungsi. Walaupun jarang dengerin musik di mobil, tapi kayaknya kurang lengkap kalau nggak ada fitur hiburan. Makanya kemarin tanggal 6 Mei 2015 saya beli single din DVD mobil baru untuk menggantikan tape mobil yang rusak. Sekarang kan sudah nggak jaman pake tape kaset, lagian mau beli kasetnya di mana? hehehe... Ya, sekarang kan sudah eranya semua menggunakan sistem digital, mau putar musik bisa pake CD, DVD, atau dari memory card dan flashdisk. Paling radio yang masih bertahan. Tapi tetep aja walaupun sudah pake CD/DVD/MP3 dan nggak pake tape kaset biasa nyebutnya tetap tape mobil atau single din (lebih sering tape mobil).

Sebelumnya sudah lihat-lihat di beberapa online store, ada yang menawarkan berbagai single din dari yang murah sampai mahal, mulai dari Rp.300.000 sampai diatas 1 juta rupiah. Ada yang made in China dengan merek tidak terlalu terkenal sampai yang brand terkenal. Sebenarnya pengin juga pakai double din karena ada yang murah juga, tapi sayang gak ada tempatnya di Forsa. hehehe... mungkin bisa bikin sendiri tapi ribet kayaknya.

Singkatnya saya ke toko elektronik tadinya cuma mau beli solder, atraktor dan tenol saja. Tapi pas tanya harga tape DVD mobil, ditawarin beberapa model dan harga bervariasi, dari yang 500ribuan sampai sekitar 900-an ribu rupiah. Di sana gak ada yang branded sepertinya, maklum itu toko elektronik bukan toko khusus audio mobil. Setelah lihat-lihat barangnya dan bedain sendiri, entah kenapa jadi tertarik untuk beli padahal tadinya sudah mau beli di online market. Saya pikir biar langsung bisa dicoba kalau beli langsung di toko offline.

Saya pilih single din yang harganya Rp.700-ribuan, mereknya Rockgate, tipe DV 8601 buatan China. Mungkin harganya kemahalan, dibandingin lainnya yang hanya Rp.500-ribuan. Saya pilih ini karena setelah dibandingin dengan yang lainnya sepertinya yang ini fiturnya lebih lengkap, khususnya ports buat input dan output. Berikut key features dari single din / tape mobil Rockgate DV-8601.

Fitur-fitur Rockgate DV-8601:

  • AM/FM MPX Car Stereo
  • DVD/MP4/Divx/VCD/CD/MP3 Player
  • USB/SD/MMC Control
  • PLL Tuning System
  • Preset 30 Radio Memories
  • Automatic Save and Preset Scan
  • Full Detachable Panel
  • Mix Vol/Bas/Trebal/Fade
  • Encoder Volume Control
  • Loudness and Mute Sound
  • Electronic Volume Control
  • Preset Equalizer Function
  • Electronic Shock Protection
  • Dual Channel Sound Level Meter
  • Digital LCD Display
  • Full Time Clock Display
  • Front Auxiliary Input
  • Rear RCA Output
  • External Video Output
  • Built-in Noise Filter
  • Panel Light Illumination
  • Infra-red Remote Control

Memasang DVD Mobil Sendiri

Setelah tape mobil dibeli, bawa pulang, langsung pasang sendiri. Tadinya agak bingung cara pasangnya, tapi karena di balik single din/DVD player mobil Rockgate DV-8601 ini ada petunjuk pemasangan kabel-kabelnya jadi tidak terlalu sulit. Terlebih sebelumnya saya tidak melepas kabel-kabel di tape mobil lama walaupun sudah rusak saya biarkan saja. Jadi pas mengganti unit single din dengan yang baru tinggal pindahin satu-satu.

Setelah selesai pasang, pas dicoba yang hidup cuma tweeter kiri kanan. Setelah dicek ternyata speaker asli mobil sudah mati, lapuk dimakan usia. Terpaksa deh pakai speaker lain bekas tape di rumah yang gak kepake. Selain itu sepertinya gak ada masalah. Buat saya audio gak perlu terlalu WAH yang penting enak didengar.

Sekedar review untuk produk single din Rockgate DV-8601 ini: fiturnya lumayan lengkap, suara yang dihasilkan cukup baik, tapi radionya biasa saja jumlah stasiun yang bisa ditangkap dengan jelas tidak terlalu banyak serta kalau nyalain radio pas mesin hidup suara mesin seperti ikut masuk ke audio. Salah satu yang penting bagi saya adalah adanya port audio & video out sehingga gambar bisa ditampilkan di layar TV atau LCD. Jadi suatu saat kalau mau biar makin joss, bisa beli TV mini atau LCD kecil ukuran 7-9 inch yang bisa ditaruh di atas dashboard lalu disambungin ke unit single din. Cara ini yang sering dipakai mobil lawas seperti Suzuki Forsa yang nggak punya tempat untuk double din, agar tetap bisa menikmati hiburan audio video.

Sekian cerita pengalaman saya Mengganti Tape Mobil Suzuki Forsa tipe lama dengan model baru yang memiliki fitur lebih lengkap. Semoga bermanfaat. :)

Selasa, 05 Mei 2015

Pasang Kaca Film Mobil Motif Batman

Pasang Kaca Film Suzuki Forsa GLX bagian Samping, Belakang dan Depan Sebagian

Hati-hati dalam memilih kaca film untuk mobil Anda. Kalau salah pilih, bukannya makin nyaman malah bisa berbahaya. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman pribadi saat pasang kaca film mobil Suzuki Forsa GLX. MUNGKIN bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memasang kaca film untuk mobil kesayangan.

Hari Senin tanggal 4 Mei 2015, sore hari kira-kira jam setengah 3 saya ke bengkel dengan niat mau pasang kaca film mobil full biar gak terlalu kepanasan kena sengatan sinar matahari langsung saat jalan siang hari. Sampai di sana tanya harga kaca film untuk Suzuki Forsa untuk kaca samping kiri-kanan, belakang dan depan standard (hanya atas bawah yang dipasang) harganya Rp.300.000. Tapi saat itu sepertinya yang tukang pasang kaca filmnya agak ragu mau pasang di sore hari apalagi agak mendung. Takutnya kurang rapi kalau terburu-buru. Walaupun akhirnya dipasang juga sore itu.

Di toko adanya kaca film yang murah dan lebih murah, yang satu Rp.300.000 satunya lagi Rp.250.000, merknya lupa. Tentu not recommended untuk mobil bagus keluaran terbaru, kualitasnya pasti jauh dari merek-merek terkenal semacam V-Kool, 3M atau brand kaca film terbaik lainnya. Tapi kalau hanya untuk mobil tua semacam Suzuki Forsa saya ya cukup lah, sayang duitnya kalau harus pakai kaca film yang harganya jutaan itu. hehehe...

Pada saat memilih kaca film yang akan dipasang, ditawari warna hitam yang keredupannya sekitar 50% atau 80%. Ada juga warna cokelat tapi saya nggak suka. Ya udah saya pilih kaca film warna hitam yang 80% untuk kaca bagian samping kiri-kanan dan belakang, serta 50% yang depan. Mikirnya kalau kaca depan pilih yang tidak terlalu gelap biar pandangan tetap jelas, sedangkan yang samping dan belakang pilih yang gelap supaya tidak terlalu kelihatan dari luar, jadi kesannya lebih private. Mau tidur atau makan dalam mobil kan lebih nyaman kalau gak kelihatan dari luar, apalagi sedan, kendaraan lain serasa lebih tinggi dari kita.

Tanpa berpikir panjang karena sudah sore, dimulailah pemasangan kaca film itu. Setelah saya lihat ternyara cara memasang kaca film mobil adalah: diukur, dipotong-potong, ditempelin di bagian luar buat ngepasin sama ukuran kacanya lalu dipotong sesuai ukuran, bersihkan permukaan kaca bagian dalam mobil, semprot air sabun, tempel kaca film yang sudah dipotong sesuai ukuran di kaca mobil bagian dalam, kemudian pakai alat untuk meratakan agar tidak ada sisa gelembung udara/air.

Sekitar jam 5 lebih akhirnya selesai pemasangan. Sepertinya ada beberapa bagian yang kurang rapi, tapi tak apalah. Kemudian mobil saya bawa pulang. Pas nyetir pertama kali setelah pasang kaca film ternyata rasanya beda banget. Kok gelap banget apalagi ini pas sore hari dan belakang gak terlalu kelihatan jika dilihat dari spion tengah, serta kalau jendela depan ditutup spionnya juga kurang jelas. Waduhhh... bahaya nih...!! Kaca filmnya TERLALU GELAP! Lupa kalau ada spion tengah, seharusnya kaca belakang gak boleh terlalu gelap agar tetap bisa lihat belakang mobil lewat spion.

Bikin Motif Batman pada Kaca Film Mobil


Setelah menyadari bahayanya kaca film murah yang terlalu gelap, apalagi saat nyetir di sore dan malam hari, saya jadi berpikir bagaimana solusi untuk masalah ini tanpa harus ganti kaca film. Sayang juga masak baru pasang harus dicopot lagi. Belum tentu kalau besok pasang lagi bisa sesuai harapan. Hingga muncullah ide, bagaimana kalau dipotong sebagian saja untuk memudahkan driver melihat spion. Saya sering lihat mobil yang sebagian kaca film dekat spion dilubangi berbentuk bundar agar sopir tetap bisa lihat bayangan dari spion dengan jelas. Nah, itu yang samping, bagaimana kalau yang belakang, masak motifnya hanya bundar atau oval gitu rasanya terlalu biasa. hehehe... Maka dari itu, muncullah ide bagaimana kalau bikin saja seperti logo batman walaupun saya juga bukan penggemar berat Batman. Sepertinya saya entah kapan pernah lihat angkot atau bus yang belakangnya ada logo batman tapi cutting stiker, bukan kaca filmnya. Mungkin itu yang jadi inspirasinya.

Keesokan harinya, Selasa tanggal 5 Mei 2015 saya mulai searching logo batman yang simpel dan cocok untuk motif kaca film bagian belakang mobil. Wah ternyata di internet ada banyak sekali variasi desain logo Batman yang berubah dari tahun ke tahun. Kemudian singkatnya saya temukan gambar logo batman yang menurut saya mudah bikinnya dan cocok untuk motif dekorasi kaca film belakang mobil Suzuki Forsa saya. :D

Selanjutnya, saya corat-coret kertas karton yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kaca pintu belakang mobil Suzuki Forsa, bikin gambar logo batman walaupun hasilnya agak beda, kemudian dipotong pakai gunting. Setelah itu saya tempel kertas karton yang sudah dipotong berbentuk logo batman tadi tepat di tengah kaca belakang mobil dengan bantuan selotip. Untuk memudahkan saat pemotongan kaca film, saya bikin garis bantu menggunakan spidol dengan cara menggambar ulang logo batman di kaca mengikuti sisi-sisi kertas karton.

Nah, ini bikin deg-degan saat akan memotong kaca film. Kalau salah atau asal-asalan malah bisa bikin kaca film rusak dan harus ganti semua. Dengan yakin tapi agak nekat saya mulai potong kaca film menggunakan cutter mengikuti bentuk kertas karton dengan hati-hati sedikit demi sedikit sampai keseluruhan. Kemudian dilanjutkan ke proses yang agak susah yaitu melepas (mengupas) bagian kaca film yang akan dibuang. Harus hati jangan sampai malah bagian yang tidak ingin dilepas ikut sobek atau rusak saat menarik kaca film yang akan dilepas. Singkat cerita, jadilah motif batman di kaca belakang mobil Suzuki Forsa saya. :)


Hmmm... saya kok jadi senyum-senyum sendiri melihat hasil kreatifitas saya sendiri ya?? ternyata OK juga kok,, hahaha... Selanjutnya bikin logo kalong lagi untuk lubang intip spion kiri kanan. Sekarang nyetir jadi lebih nyaman karena bisa melihat kaca spion dengan jelas. Mungkin ini yang namanya modifikasi sederhana dengan dana pas-pasan karena sebenarnya hanya keterpaksaan. :P Yah, mobil emang tua, tapi gaya sedikit boleh kan? hehehe... Ada yang berencara akan Pasang Kaca Film Mobil juga?

Minggu, 03 Mei 2015

Ganti Dinamo Starter

Harga Dinamo Starter Suzuki Forsa : Rp.465.000,-

Hari Minggu tanggal 3 Mei 2015 beli dinamo starter baru untuk menggantikan motor starter Suzuki Forsa GLX saya yang rusak. Beberapa hari sebelumnya susah distarter, terus mati (distarter tidak terdengar suara mesin berputar). Kemudian saya cek ternyata ada bau seperti kabel terbakar, saya pegang bagian motor starter panas dan relay 4 kaki juga panas. Saya pikir relaynya rusak, kemudian saya coba ganti, ternyata bisa distarter lagi. Tapi sehari kemudian susah distarter lagi dan starter kembali benar-benar tidak bekerja. Ganti relay starter tetap gak mau hidup, sudah dicek arus listrik dari kontak dan aki pakai bohlam 12volt juga normal, arus listrik bisa sampai ke kaki-kaki relay. Jadi kesimpulannya, yang rusak bagian motor starternya, entah itu bagian selenoid atau motornya memang sudah hangus.

Akhirnya nekat saya bongkar sendiri dinamo starternya. Agak repot ternyata, karena tempatnya nyempil di belakang mesin Suzuki Forsa yang sempit dan harus menggunakan kunci shock ukuran 12, jadi harus beli dulu mata kuncinya karena belum punya. harganya mungkin sekitar Rp.9000,-. Setelah berhasil melepas dinamo starter dari mesin, kemudian mau bongkar dalemannya ternyata lebih repot lagi. Kepala mur selenoidnya sudah aus/lumpur jadi harus dipukul agak keras untuk membukanya. Nah setelah itu membuka bagian dinamo starter untuk melihat kondisi di dalamnya, ternyata agak gosong, tapi carbon brush-nya sepertinya masih lumayan tebal. Sempat mikir, kemungkinan yang rusak selenoidnya karena sepertinya sudah tidak standar, bau terbakar dan ada tambahan kaki. Nah, pas mau pasang lagi isi dinamo starternya, ceklekkk... ada suara benda patah, setelah dilihat ternyata dudukan carbon brushnya. duhhh... Kalau sudah begini dari pada repot-repot mending beli yang baru aja deh, nanti tinggal pasang aja. Tadinya pengin ngirit, kalau yang rusak selenoid-nya saja harganya sekitar Rp.200.000-an.

Nah, Hari Minggu tanggal 3 Mei 2015 saya menuju ke toko sparepart & bengkel di daerah Butuh, Purworejo untuk mencari dinamo starter Suzuki Forsa baru. Oh iya, saya juga bawa dinamo starter yang rusak, karena sebelumnya sempat tanya katanya harus bawa aslinya buat contoh, kalau gak bawa aslinya gak bisa. Bener deh, sampai toko saya kasihkan contohnya ke pelayan toko lalu dicariin di gudang. Dan ternyata, harus nunggu lama... banget. Setelah sekian lama menunggu mungkin sampai beberapa puluh menit, keluarlah pelayan toko bawa motor starter yang mirip dengan motor starter Suzuki Forsa GLX saya. Tapi, ternyata ukurannya agak lebih besar dan hanya ada satu kaki di bagian selenoid, serta gak ada drat di lubang bautnya. Nah lho,, jadi bingung kan...

Kemudian saya tanyakan itu kok beda, terus yang punya toko bilang ukurannya sama cuma kaki yang satu gak perlu dipakai. Lah.. terus kabel yang dimobil sisanya buat apa?? saya jadi bingung dan agak ragu-ragu mau beli karena masih belum ngerti cara pasangnya. Apalagi setelah saya lihat ternyata itu milik Katana, dan barangnya adalah hasil rekondisi. Saya tanya harganya kalau gak salah Rp.465.000, pantes lumayan murah karena kalau yang asli genuine part saya dapet infonya di internet harganya sekitar 1 jutaaan. Kemudian dicariin yang ada tulisannya buat Forsa ternyata malah ukurannya berbeda, lebih kecil, mungkin untuk Amenity. Pada saat itu, untung ada mekanik bengkel yang diminta pemilik toko bantu jelasin, dan dia jelasin cara pasangnya dan intinya ini sama.

Saya juga berpikir kan basic mesin Forsa, Katana, dan Carry yang 1.0 sama, jadi seharusnya dinamo starternya pun sama. Oke, akhirnya saya putuskan untuk beli dinamo starter Suzuki Forsa yang harganya Rp.465.000,- ini serta dua mur dan baut ukuran 12 yang lebih panjang karena mur lama jadi gak bisa dipakai (kurang panjang). Saya rasa harga segitu wajar, sesuai info yang saya dapat di internet sebelumnya, lagian sudah capek kalau harus muter-muter lagi nyari di toko lain.

Setelah sampai rumah, saya pasang sendiri dinamo starter Suzuki Forsa. Pasangnya agak repot, karena harus pake baut dan tempat untuk masukin mur bagian atas sangat sempit. Setelah selesai pasang, dicoba starter dan jrenggg!!! mesin langsung hidup. hore!!! Alhamdulillah...!! Bisa jalan-jalan lagi, dan sekarang Suzuki Forsa GLX saya jadi gampang distarter.